Sedang ramai baru-baru ini tentang curhatan pegawai Moonton di Reddit yang mengeluh tentang keadaan kantor tempatnya bekerja, banyak rasisme, pelecehan, bahkan pembullyan disana.

Meskipun kita tidak tahu apakah itu benar atau tidak, kita dapat melihat, akun yang menuliskan cerita tersebut adalah akun official dari Mobile Legends. Namun curhatan tersebut sudah dihapus dan mereka menutup komentar disana, namun kami berhasil membukanya dengan bantuan histori cache dari Google dan menerjemahkannya.


Berikut hasil terjemahannya.

Dulu aku bekerja untuk Mobile Legends: Bang Bang, sebuah game yang paling terkenal karena dituntut oleh Riot Games (developer League of Legends) karena melanggar hak cipta mereka. aku ingin mengungkapkan beberapa kebijakan diskriminatif perusahaan tersebut dan praktik buruk mereka lainnya.

aku bekerja di Shanghai Moonton, pengembang Mobile Legends: Bang Bang, dalam waktu kira-kira lebih dari tiga bulan. Pekerjaan aku adalah menempatkan file game untuk pemain negara barat, mengelola media sosial dan sebagai pengisi suara. Jam kerjanya jauh lebih padat dibandingkan dengan negara asal aku di Australia, tapi aku tidak keberatan karena aku menginginkan sesuatu yang baru.

Diskriminasi

Kebijakan perekrutan pelamar kerja di Moonton sangat dipengaruhi oleh ras dan etinitas. Moonton ingin menyewa seorang penerjemah dari Malaysia dan Tiongkok. Sebagian besar pelamar magang mereka adalah orang Malaysia-Tionghoa, beberapa di antaranya memiliki latar belakang dan pengalaman yang sangat baik. Kami menolak semua orang dari mereka. Ternyata wakil direktur berpikir bahwa semua orang Malaysia-Tionghoa tidak benar-benar bisa mengerti tentang Malaysia sebagai sebuah negara. Mereka menginginkan orang Melayu asli untuk mengisi posisi ini.

aku juga mendengar bahwa CEO perusahaan induk kami, Elex Tech, memberikan perintah langsung untuk tidak mempekerjakan orang kulit hitam karena menurutnya mereka adalah penjahat. Ini berarti bahwa semua staf yang berbicara dengan bahasa Inggris tidak boleh berkulit gelap, namun orang kulit putih diberi kemudahan atau kelebihan, karena mereka dianggap mendorong citra perusahaan.

Transaksi online

Permainan ini benar-benar didanai oleh transaksi online. Sebagian besar pendapatan berasal dari penjualan skin dan hero. Beberapa skin dalam game bisa menghabiskan biaya hingga Rp. 2 juta lebih. Skin ini sebagian besar adalah perombakan kualitas rendah yang dilakukan dengan Unity 3D, mereka memberi beberapa tambahan stat ekstra namun hal tersebut nyaris tidak berefek.

Yang paling mengerikan adalah bahwa hero terbaru (mereka merilis satu setiap 2 minggu sekali) harus menjadi yang terkuat dalam game, jadi bisa dikatakan bahwa kalau kamu tidak membelinya, kamu akan tertinggal. Meskipun permainan ini memiliki slogan "Fair 5v5 MOBA" (yang mereka ambil dari versi Tiongkok Arena of Valor, Wang Zhe Rong Yao), kamu akan sangat dibujuk untuk membeli hero terbaru. Tentu saja kamu dapat membeli hero menggunakan sistem battle point mereka, tetapi kalau kamu tidak memilikinya dengan cukup dan sudah sangat menginginkan hero tersebut, kamu mau tidak mau harus mengeluarkan uang kalau kamu ingin tetap mengikuti permainan.

Salah satu hal yang paling menjijikkan adalah penekanan besar pada elemen pembelian "Lucky Spin" dan "Magic Wheel". Kamu diharuskan untuk memutar roda agar mendapatkan item, hero atau skin, dan dengan ini banyak dari mereka yang membeli tiket dengan uang sungguhan. Game ini dimainkan oleh banyak anak muda dan benar-benar bersifat eksploitatif.

Moonton adalah perusahaan dengan lebih dari 10 juta pemain rata-rata harian. aku melihat keuntungan mereka sekitar Rp. 8 miliar sampai Rp. 15 miliar perhari hanya dari item dalam game. Lalu, kemana uang tersebut pergi? Terkadang mereka menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk mengiklan di Facebook daripada untuk kepentingan pengembangan game.

Penyeimbangan

Karena permainan ini tidak tersedia di Tiongkok, maka tim pengembang sendiri menggunakan VPN untuk mencoba dan menguji permainan mereka sendiri. Ini berarti semua ide penyeimbang dilakukan dari sudut pandang dengan 100+ ping pemain. Ini membuat bermain Mobile Legends: Bang Bang merupakan hambatan besar bagi karyawan kantor, di mana aku bekerja, kebanyakan orang lebih suka bermain Arena of Valor versi Tiongkok karena hal ini. Bahkan wakil direktur perusahaan kami telah menghabiskan ribuan dollar untuk membeli setiap hero di permainan pesaing kami (Arena of Valor.)

Ya, penggemar Legends Mobile: Bang Bang, kalau kamu bertanya-tanya mengapa penyeimbangan permainan ini sangat buruk, itu karena kita hampir tidak bisa bermain tanpa lag.

Penyalahgunaan pekerjaan

Sifat kasar dari staf eksekutif membuat sulit bagi karyawan untuk membuat argumen balasan melawan kebijakan diskriminatif perusahaan. Departemen HR mengatakan bahwa mereka takut untuk berbicara menentang kebijakan tersebut, karena para eksekutif biasanya akan mengamuk.

aku benar-benar mempercayainya mereka, karena setiap hari wakil direktur akan mencaci maki dan meneriaki karyawan. Dia terus-menerus memarahi salah satu karyawan kami yang lebih pendek dengan ketinggian 5"6 (168cm), meskipun dia sendiri hanya 5"7 (170 cm), bahkan pernah mengatakan bahwa dia mestinya memiliki penis kecil di depan semua orang sebagai lelucon.

Pegawai wanita tertentu juga dipekerjakan karena hubungan intim yang mereka lakukan dengan wakil direktur kami dan mereka cukup dikecualikan untuk melakukan pekerjaan yang benar, hanya memberikan beban pada pegawai dengan gaji yang lebih rendah, yang segera melepaskan diri karena harus melakukan dua kali lipat beban kerja. Membiarkan karyawan tersebut melanjutkannya bukanlah masalah besar, tapi lebih banyak pelecehan dan penganiayaan mental yang mereka alami dari atasan, menanyakan mengapa mereka tidak dapat melakukannya dengan lebih baik.

Plagiat

Karyawan terus diminta untuk melihat permainan pesaing yang serupa lainnya seperti Vainglory dan Arena of Valor untuk mengambil inspirasi. Ini berarti bahwa banyak hero kita adalah plagiat langsung dari mereka dengan hanya sedikit perubahan. Bahkan tim pemasaran kami pun mengambil ide dari tim pemasaran mereka.

Singkatnya: Moonton adalah tempat yang mengerikan untuk bekerja yang tidak akan mempekerjakan kamu hanya karena warna kulit, mereka juga hanya berada di luar sana untuk mengeksploitasi anak-anak melalui metode perjudian. saya bisa terus bercerita, tapi jujur ​​itu pasti itu tidak akan ada habisnya, disana ada masalah besar dengan seksisme juga.

Mereka juga sebenarnya tidak suka dengan SEA tapi hanya mau uangnya karena memang separuh lebih keuntungan mereka didapatkan dari SEA. Ketika rilis hero baru, hero tersebut akan dijadikan hero yang overpower agar menarik banyak pembeli, lalu ketika sudah mulai turun penjualannya, mereka akan melakukan nerf.

Bagaimana pendapatmu? Apakah cerita itu benar terjadi? Namun yang kita tahu pasti, hero mereka memang banyak yang terlihat mirip dengan hero di game MOBA lain, bahkan League of Legends pernah melayangkan tuntutannya karena perihal plagiarisme tersebut.

Bagi kalian yang ingin membaca isi asli curhatan tersebut (berbahasa Inggris), kalian bisa membacanya di link sumber yang kami berikan dibawah, Terima Kasih telah membaca.

Sumber: Reddit