Valve mengumumkan bahwa mereka telah menghapus dukungan untuk pembayaran Bitcoin pada platform game Steam, hanya beberapa jam sebelum Bitcoin mencapai harga Rp. 190 juta di Bitstamp.
Valve mengatakan ada dua alasan besar untuk tidak lagi menerima pembayaran dengan Bitcoin pada Steam, yaitu biaya tinggi dan volatilitas nilainya.
Perusahaan mengklaim bahwa biaya transaksinya saja telah meningkat menjadi tidak kurang dari Rp. 250 ribu, nilai yang sangat besar dibandingkan dengan biaya awal yang hanya Rp. 2 ribu ketika Bitcoin digunakan pertama kali di Steam.
"Sayangnya, Valve tidak memiliki kontrol atas jumlah biaya tersebut," kata perusahaan itu dalam pengumuman resminya.
Bitcoin sekarang bernilai lebih dari Rp. 190 juta.
Valve juga menunjukkan volatilitas Bitcoin sebagai alasan untuk menyerah pada mata uang kripto tersebut, yang menjelaskan bahwa hal ini secara substansial dapat mempengaruhi pelanggan yang membeli game di Steam.
"Ini menciptakan masalah bagi pelanggan yang mencoba membeli game dengan Bitcoin. Saat mengecek Steam, pelanggan akan mentransfer sejumlah kecil Bitcoin untuk biaya permainan, ditambah jumlah Bitcoin untuk menutupi biaya transaksi yang dikenakan oleh jaringan Bitcoin, "kata Valve.
"Nilai Bitcoin hanya dijamin untuk jangka waktu tertentu sehingga kalau transaksi tidak selesai dalam jeda waktu itu, maka jumlah Bitcoin yang dibutuhkan untuk menutupi transaksi bisa berubah. Jumlah yang bisa berubah akan meningkat secara signifikan. "
Sementara dukungan pembayaran dengan Bitcoin akan dihilangkan untuk saat ini, Valve mengatakan bahwa pada suatu saat hal itu dapat ditambahkan kembali sebagai metode pembayaran untuk game di Steam.
Sementara itu, Bitcoin telah mencapai rekor tertinggi baru di Rp. 198 juta pada Bitstamp, hanya beberapa hari setelah melampaui Rp. 165 juta untuk pertama kalinya. Mata uang kripto telah mencatat pertumbuhan yang sangat besar tahun ini.
Sumber: Softpedia
Komentar