Transplantasi kepala manusia pertama di dunia telah berhasil dilakukan di ruang operasi sebuah rumah sakit di Tiongkok.
Butuh 18 jam lamanya bagi ahli bedah untuk menyelesaikan sebuah prestasi baru dalam bidang teknik medis ini.
Operasi dilakukan pada sebuah mayat dan sekarang terbukti memungkinkan untuk berhasil menghubungkan kembali tulang belakang, saraf dan pembuluh darah.
Operasi tersebut dilakukan oleh sebuah tim di Universitas Kedokteran Harbin yang dipimpin oleh Dr. Xiaoping Ren, yang tidak diragukan lagi karena tahun lalu ia telah berhasil mencangkokkan kepala ke tubuh seekor monyet.
Profesor Italia Sergio Canavero, direktur Grup Neuromodulasi Turin, mengumumkan keberhasilan tim tersebut, yang seperti dia katakan "mewujudkan transplantasi kepala manusia pertama".
Dia menambahkan sebuah operasi pada manusia hidup akan dilakukan dengan segera.
Pada sebuah konferensi pers di Wina, Austria Dr. Canavero mengatakan:
Transplantasi kepala manusia pertama pada mayat manusia telah berhasil dilakukan.
Transfer kepala seutuhnya antara organ orang yang sudah meninggal ke tubuh baru adalah tahap berikutnya dan itu adalah langkah terakhir yang akan segera terjadi.
Dr. Sergio Canavero berharap dapat melakukan transplantasi kepala pertama di dunia pada petenis Rusia, Valery Spiridonov, yang sebelumnya mengumumkan rencananya dalam sebuah presentasi pada pertemuan Akademi Bedah Neurologis dan Ortopedi Amerika di Annapolis pada tahun 2015.
Namun, awal tahun ini, Spiridonov berusia 31 tahun yang menderita penyakit pemborosan otot mengatakan bahwa dia sudah tidak lagi menjadi sukarelawan untuk operasi ini.
Dr. Canavero memunculkan banyak kejutan tahun ini dengan mengatakan bahwa dia bermaksud untuk memasangkan otak beku dari orang yang sudah meninggal ke tubuh baru.
Banyak ahli sangat skeptis dan kritis tentang metodenya, namun dia mengklaim bahwa otak semacam itu dapat dibangunkan, yang secara efektif dapat memberi kehidupan baru bagi almarhum.
Dr. Xiaoping Ren tahun lalu berhasil mencangkokkan kepala ke tubuh seekor monyet dan telah melakukan 1.000 transplantasi kepala pada tikus.
Selama tahap operasi 10 jam, Wall Street Journal menyaksikan sendiri seekor tikus hidup dengan gerakan kepala baru dan bernapas dengan sendirinya hasil dari mengikuti prosedur ini, bahkan membuka matanya dan dapat minum.
Sumber: Unilad
Komentar